Search This Blog

coba

 

Mengapa Bahagia?


Mengapa bahagia?

Pernahkah kita merenung, saat kita merasa "berhasil" dalam peran kita sebagai Ibu maupun istri? Saat seperti apakah kita merasa "berhasil"? Apakah seberapa banyak ilmu parenting dan keluarga menjadi faktor utama "keberhasilan" kita? Perenungan saya justru menemukan bahwa hati seorang perempuanlah akarnya. Saat hati merasa bahagia, rasanya semua terasa mudah. Mudah untuk bisa menikmati kebersamaan dengan anak, mudah untuk taat pada pasangan, sudah tentu mudah untuk senantiasa bersyukur kepada Allah. 

Sayangnya, saya sendiri begitu lama tenggelam dalam kemarahan yang tidak Saya sadari. Marah dan sedih karena kecewa, namun terus menerus hanya saya abaikan, Saya pendam sedalam-dalamnya.  Akibatnya, Saya sampai mengalami masa tidak bisa atau susah berempati, susah menangis dan merasa semua ibadah yang dilakukan tidak berdampak sekalipun tidak pernah ditinggalkan �

Itu adalah kondisi yang buruk, setelah bertemu dengan ahli itu dinamakan kondisi yang terputus, bahkan dengan diri sendiri karena sering mengabaikan suara hati. Menampik emosi emosi negatif yang sesekali muncul. Sedikit sedikit lama lama menumpuklah emosi negatif menutupi hati sehingga sangat sulit untuk merasa bahagia apalagi untuk bersyukur. Melihat keinginan/kebutuhan diri pun akan sulit sehingga menimbulkan kebingungan yang termanifes dalam nafsu makan, nafau belanja, kebencian dan nafsu amarah. Setidaknya, itu yang saya rasakan.

Lalu melalui pertolongan Allah yang mempertemukan dengan teman teman ahli, saya dibantu untuk mengeluarkan perlahan sampah-sampah emosi yang lama menumpuk, membasuh perlahan luka-luka yang lama terabaikan. Saya tidak dituntut untuk langsung bisa bahagia atau bersyukur, hanya dibantu untuk mengobati hati. Saya tidak dituntut untuk langsung bisa taat dan mencintai pasangan dalam taat, hanya disarankan untuk fokus dahulu memperbaiki diri. Apa yang terjadi? Meskipun sedikit, tapi dampaknya mulai terasa. Masya Allah.

Itulah sekilas latar belakang mengapa bahagia layak dijadikan sebagai kunci, karena kita tidak menunggu sukses untuk bisa merasa bahagia, tetapi kita harus mengusahakan bahagia agar sukses (sumber : buku Sukses itu Bahagia oleh Rena Puspa). Inilah yang kemudian menjadi insight Saya kenapa sih harus ada mom war?Sebenarnya, apakah semua Ibu sudah bahagia dengan keputusannya memilih ranah publik atau domestik? Kalau belum, kenapa? 
 
Sebagai orang yang beriman sebenarnya bahagia ini bisa kita usahakan dengan cara terus menerus menjaga hubungan kita dengan Sang Maha Pencipta, Sang Maha Penggenggam Hati. Namun, jika kita ternyata merasa "sulit" dalam menciptakan atau merawat koneksi dengan-Nya, cobalah kita tanya kepada hati, apakah ada luka atau rasa yang kita abaikan. Wallahu a'lam bishowab.

Saya pun masih terus berproses, dan sepertinya ini adalah proses sepanjang masa. Namun, jika kita telah menemukan polanya tentu kita akan lebih terbantu. Jika teman teman memiliki pengalaman dan pendapat berbeda yang tentu istimewa, yuk sharing untuk saling menguatkan! 😘

#womenempowerment 
#bahagia
#berbagiituindah 
#semestakaryauntukIndonesia 
#ibupembaharu

Perkenalan

Semangat Pagi.. ❤️

Jika anda bertanya-tanya apa itu WEW. WEW kependekan dari Women Empower Women. Nama ini dipakai berkaitan dengan dua tujuan utama WEW disediakan untuk para perempuan. Tujuan WEW yaitu : 
1. Wadah untuk belajar bersama untuk mengasah fitrah femininitas sebagai fitrah Bunda
2. Wadah untuk berkolaborasi untuk mengembangkan diri dan berkarya di bidang yang disukainya (khususnya rumpun teknik/teknologi) tanpa harus meninggalkan kewajiban dan menyimpang dari fitrahnya

Jadi, apakah Bunda merasa dua hal itu yang Bunda cari selama ini? Mari belajar bersama!

Mencari Teman Belajar

Halooo Bunda Salehah... ❤️

Apakah Bunda pernah sangat mendambakan menjadi stay at home mom and wife, tapi belum terlalu bahagia menjalaninya?

Apakah Bunda sering merasa lelah akibat dari merasa sering mendominasi, menjadi inisiator dan problem solver di rumah?

Apakah Bunda lulusan teknik, atau jurusan yang identik maskulin, ingin tetap bisa mengembangkan ilmu dan keterampilan serta berkarya dari rumah?

Atau, Bunda adalah seorang profesional di ranah publik dalam bidang keteknikan atau bidang lain yang identik maskulin, serta sangat passion untuk berbagi pengalaman serta keterampilan kepada sesama perempuan?

Jika Bunda adalah salah satu atau semua dari yang disebutkan, Bunda adalah teman belajar yang kucari. Maukah Bunda belajar dan bertumbuh bersama?

Yuk, kita awali dengan bergabung di grup https://t.me/joinchat/JzEZdS0o-IAxOTU9
Atau like fanpage WeW di Facebook WeW  😘

 
Women Empower Women Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger